Pages

Ads 468x60px

Kamis, 15 November 2012

MUSTAKA MASJID JAMI' KHOIRUL HUDA PANINGGARAN

    Masjid jami' Khoirul Huda Paninggaran yang terletak di tepi jalan raya Paninggaran - Banjarnegara adalah masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat desa paninggaran, kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan. Selain sebagai tempat beribadah umat islam, masjid ini juga merupakan pusat kegiataan keagamaan bagi masyarakat Paninggaran.
    Karena merupakan aset desa yang sangat berharga, maka seluruh masyarakat merasa memiliki masjid tersebut. Oleh sebab itu tidak heran bila masyarakat desa sangat peduli dengan keberadaannya. makanya bila ada kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di masjid, masyarakat akan "guyub rukun" berpartisipasi demi kelancaran kegiata tersebut.
    Namun seiring dengan berjalannya waktu, bangunan masjid banyak mengalami kerusakan. Oleh sebab itu perlu diadakan perbaikan atau rehab. Untuk keperluan itu maka pengurus masjid dan segenap tokoh masyarakat bermusyawarah untuk segera merehab masjid tersebut. Maka Pengurus masjid membentuk Panitia rehab. Tetapi karena merupakan rehab berat maka istilah panitia rehab tidak digunakan, tetapi panitia tersebut menjadi Panitia Pembangunan Masjid Jami' Khoirul Huda Paninggaran.
    Setelah terbentuk, Panitia segera melangkah dengan menyusun program kerja dan pendanaan. Adapaun dana yang dibutuhkan sekitar Rp.1.191.800.000,00 ( satu milyar seratus sembilan puluh satu juta delapan ratus ribu rupiah). Adapun dana tersebut akan digali dari warga masyarakat Paninggaran khususnya dan dari para donatur pada umumnya.Dan Alhamdulillah, penarikan dana dari masyarakat berjalan dengan cukup lancar sehingga pembangunan juga berjalan cukup lancar pula. Dengan penuh kesungguhan Panitia berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menyelesaikan pembangunan sesuai dengan batas waktu yang sudah ditentukan. 
    Dan pada hari ini, kamis tanggal 15 nopember 2012 mustaka yang merupakan mahkota masjid dinaikkan.
karena ini merupakan hajat desa maka warga masyarakat tumpah ruah meramaikan proses menaikkan mustaka tersebut. Berikut adalah prosesi dari arak - arakan hingga mustaka terpasang dengan anggun di atas masjid.
    Di awali bacaan surat alfatikhah untuk para alim ulama dan imam masjid yang telah tiada, dilanjutkan dengan bacaan asmaul khusna dan doa serta adzan, prosesi pawai dimulai.
    Pertama setiap RT mengirim TIM. Enam orang berpakaian putih dengan kethu putih menggotong mustaka. Enam orang dimaksud sebagai simbol dari Rukun Iman. Di belakang pengusung Mustaka di iringi tujuh belas orang berbaju putih berpeci hitam, ini melambangkan 17 rokaat dalam sholat lima waktu. Di belakannya diikuti warga masyarakat dari masing - masing RT dimaksud. Beberapa meter kemudian, rombongan tersebut menyerahkan mustaka kepada rombongan dari RT laen , sedang rombongan pertama tetap mengikuti barisan di belakang rombongan pengusung mustaka tersebut. Begitu seterusnya hingga semua RT kebagian mengusung mustaka tersebut. Suasana bertambah meriah karena melibatkan duror sekecamatan Paninggaran. Tetapi kemeriaha tersebut tidak mengurangi kesakralan acara, karena Panitia sudah menyusun acara dengan cukup baik
    Sesampainya di halaman masjid, mustaka diserahkan pada TIM 41, dari tim 41 ini mustaka diserahkan pada tukang atau tenaga ahli yang akan memasangnya disertai  gema adzan yang menjadikan suasana mencekam dan mengharukan, sehingga banyak warga yang harus meneteskan air mata karena perasan haru yang mendalam. Setelah acara selesai kemudian dilanjutkan dengan "mbabar TUMPENG" atau makan bersama, adapun makanan ini disiapkan dari masing masing RT.