Saat ini aku
sedang kangen, kangen terhadap teman teman masa kecilku, terutama dua sahabat
yang lama tidak bertemu. Dengan tidak mengurangi rasa setia kawan terhadap
teman teman yang lain, harus aku akui bahwa dari sekian banyak teman, ada dua
nama yang saat ini paling aku rindu. Yang pertama bernama TOAT, dan yang ke dua
bernama HOFAL, yang namanya lengkapnya AHMAD MUGHOFAL.
Kedua orang
dimaksud adalah sahabat kecilku dulu, main bersama, tidur bersama, bahkan
kadang makan bersama. Yang namanya TOAT, dulu adalah teman sekelasku di SD.
Tapi semenjak lulus, dia sudah merantau ke Jakarta. Waktu pulang dia bawa Tape
Recorder, dan kami senang mendengarkan lagu l- lagu sambil tiduran di kamarnya.
Idola kami yang sampai saat ini masih aku suka adalah lagunya Dian Piesesha
yang berjudul “Tak ingin sendiri”.
Dia dulu suku
gadis kecil yang namanya “Yayuk”, dan aku yang jadi mak comblangnya. Berbeda dengan teman – teman yang suka
“ngrampok” buah dan lainnya, si Toat ini lebih suka berdiam di rumah, kesannya
agak penakut kalo diajak “merampok”. Dia hanya mau makan hasil rampokan kalo
sudah di rumah. Oh iya, dulu semasa masih kecil kami suka merampok buah, ada
nangka, pisang, nanas, manggis, jambu, ketela, kacang , petai, durian dan
beberapa buah yang lain. Kami gak tau kebun siapa yang dirampok, yang penting
di mana ada buah yang bisa di ambil, ya kami ambil. Itu saja kami masih pamitan
pada yang punya buah. Biasanya aku yang nembung ;” Pak, nyuwun manggise nggih”.
Dan temanku menjawab:” iya kono gari menek, tapi aja kakeyan ya”.
Setelah temanku menjawab, kami berebutan memanjat
pohon di maksud dan memetik manggis yg sudah masak untuk di makan ramai- ramai.
Di rasa buah yang masak sudah habis, kami turun. Dan sebelum pergi aku
ucapkan:” matur nuwun nggih”, dan di jawab oleh teman-teman dengan kompak:”
inggih” sambil kabur tak karuan.
Sahabat ke duaku
si HOFAL, punya kebiasaan Unik. Kalau mau jalan ke luar rumah, dia pura-pura
nyetater motor dengan kaki kanannya, sedangkan ke dua tangan didepaan dada
seolah sedang nyetir motor. Dan tangannya muter-muter gas sambil dari bibirnya
keluar suara kaya motor:”ngeng, ngeng, ngeeeeeennngggggg”. Pengalaman yang
terlupakan dengannya adalah ketika nyolong rambutan di sebelak kuburan. Saking
asiknya menikmati rambutan, tiba tiba dahan yang kamu tumpangi patah. Maka berdua kami jatuh ke tanah dengan dahan
yang masih kami tumpangi. Pernah juga aku melempar tupai di kebon lor, daan
kayu yang aku lempar mengenai punggungnya. Dan yang tak pernah aku lupa adalah
ketika dia minta potong rambut, gak sengaja aku mengguntung jidatnya sehingga berdarah.
Oh iya, kami
bertiga punya kelompok sendiri yang namanya “TRY LING”, singkatan dari Tiga
remaja mbeling. Adapun lagu yang masih akrab hingga sekarang adalah lagu
“RISAU” nya ATIEK CB.
Selain kelompok
TRY LING, kami juga punya kelompok lain yang sampai sekarang masih akrab sebutan nama-namanya. Yang
pertama RAJA, yang diberikan pada temanku yg sudah almarhum yaitu MUGI. Aku
sendiri dapat predikat PATIH, si MIZAN menteri, si NDAWAN kuda. Sedang
sahabatku toat panggilannya PION, dan HOFAL sebutan akrabnya BENTENG.
Nach, sebutan itu kami ambil dari istilah catur yang di
sesuaikan dengan besar kecilnya kami saat itu. Dan yang menjadi ukuran besar
kecil tersebut tentunya hanya kelompok kami yang tau.
Di kelompok lain aku juga punya GROUP sendiri yang bernama
MIBAKOAH, singkatan dari MIZAN, BAMBANG, KOIDIN, AHMAD. Adapun teman-temanku
yang lain adalah: Nuhin, win, Ipul, Rohani, Bisri, Nasihin, dan masih banyak lagi yg lainnya.
Dari sekian banyak
teman, tentu saja aku punya kesan yg tak terlupakan hingga kini. Seperti si
Bambang misalnya, dia punya hobi niup seruling, suka bercanda dengan siapapun
dan suka meninggalkan baju atau celana saat dia mandi di suatu tempat. Koidin punya kelebihan berani keluar malam
gak pandang waaktu, juga punya kelebihan memanjat pohon. Si NDAWAN punya
kebiasaan bilang :”AHHHH........”, kalau lagi di marahi orang. Si NUHIN suka
bekerja keras, makanya saat muda sampai ke malaysia. Si Mizan suka guyon, dan
rumahnya sering kami jadikan markas untuk bermain.
Kami semua punya
istilah keren yaitu “CERMAT”. Istilah tersebut juga hanya kelompok kami yg tau
artinya.
Ups.......saat ini kami terpisah dengan jarak, tapi aku tau
hati kami sebenarnya punya rasa yang sama, yaitu RINDU, KANGEN untuk bertemu,
berkumpul dan bercanda seperti dulu. Bermain domino dengan taruhan yang kalah
di coret dengan arang, mandi di kali genteng sambil balapan cermat, ngobor
belut kemudian digoreng dg minyak curian, makan jeruk dan usek mentah saat
“sekolah arab”, bercanda di mushola setelah mengaji, lugang bersama saat puasa
ramadlan, tidur bersama sambil dengerin lagunya dian piesesha aatau Dina
Mariana, ndongkrong di Gardu Poskamling dan lain dan lain dan lain lain dan
......lain lain.
Ups.......jadi tambah kangen dengan teman dan
sahabat-sahabatku. Kapan ya bisa kumpul seperti dulu ya.
Wahai teman dan sahabat, ketahuilah, aku masih seperti yang
dulu. Aku adalah AHMAD ZAINUDIN, AHMAD YANG SUKA JAIL DAN USIL TERHADAP KALIAN,
TAPI AKU MASIH SETIA SEPERTI DULU. AKU ADALAH TEMAN DAN SAHABAAT DARI DULU
SAMPAI SEKARANG, MAKANYA AKU MASIH SAJA MERINDUKAN KALIAN.