Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 07 Februari 2015

HINDARI SELINGKUH


  Dalam hidupnya, seseorang tentulah mengalami yang namanya jatuh cinta. Baik jatuh cinta di kala remaja maupun setelah dewasa.
    Kalau rasa itu hadir di masa remaja, maka tidak menjadi masalah. Karena rasa itu bisa di bawa hingga ke pernikahan.
    Namun bagaimana bila rasa itu justru hadir saat kita sudah berumah tangga. saat kita harusnya membangun dan membina rumah tangga yg sakinah mawaddah warohmah.
    Disadari atau tidak, banyak keluarga yang hancur gara-gara salah satu pasangan berbuat selingkuh dg mengatas namakan cinta. awalnya hanya sekedar memanjakan rasa, namun bila dibiarkan rasa tersebut akan meracuni hati dan pikiran. Kalau sudah begitu, maka keharmonisan rumah tangga akan goyah.
     Awalnya hanya sekedar pandangan mata, dilanjut sering ketemu, untuk kemudia timbul rasa kangen, dah selanjutnya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,   di atas ranjang. Hal tersebut bisa terjadi karena salah seorang atau mungkin keduanya merasa kesepian,  di perparah dengan adanya kesempatan .
    Kebutuha manusia itu bukan hanya kebutuhan jasmani, namun ada kebutuhan yang lebih penting yaitu kebutuhan rohani. Kalau kekurangan kebutuhan jasmani bisa diatasi dengan utang sana sini. Tapi kalo kebutuhan batin........?????
     Sekali lagi banyak orang yg mengatas namakan "cinta" untuk melegalkan perselingkuhan mereka. tapi kalau mau jujur, sebenarnya tujuan utama selingkuh adalah untuk memenuhi kebutuhan hawa nafsu. Hal ini bisa terjadi apabila seseorang merasa kurang puas dg pasangannya, atau mungkin marasa "kurang jatah" di atas ranjang.
    Nach, agar terhindar dari perselingkuhan, maka kita harus menyadari kelebihan dan kekurangan pasangan kita. Tanamkan dalam hati bahwa niat awal berumah tangga adalah sampai dunia akhirat. ingat bahwa anak-anak akan jadi korban keegoisan kita. orang akan mencemooh kebodohan kita. dan yang tak kalah penting, Allah tahu semua sepak terjang hambaNYA.
    Sahabat semua, aku terketuk posting tulisan ini bukan karena aku merasa iri atau sakit hati, namun niat tulus semata - mata demi kebaikan kita bersama.
    Ingat baik-baik, setiap hari kerja banting tulang bukan dan tidak lain adalah demi keluarga. maka apapun yang terjadi, keluarga tetap nomer satu. Okey.....??????
    Dan sekali lagi saya ingatkan, serapi-rapi menyimpan bangkai, pada akhirnya akan tercium juga. dan mohon maaf, saat inipun  sudah banyak yg mencium aroma tersebut.
    Dengan postingan tulisan ini, tugas saya sudah selesai. monggo dicerna dg hati bukan dg emosi, "MADU DI TANGAN KANANMU, RACUN DI TANGAN KIRIMU".

    setiap orang bisa melakukan itu karena adanya kesempatan, bahkan bila tak sempatpun sengaja dibuat acara dg modus kedinasan. Saya juga bisa melakukan itu, tapi saya sangat menyayangi anak. jujur saya pernah menjadi koban keretakan rumah tangga, makanya saya sangat menjaga rumah tangga agar anak saya tidak menjadi koban berikutnya.
    Bagaimana, anda mau mengorbankan anak hanya untuk memenuhi nafsu syahwat?

0 komentar:

Posting Komentar