Pages

Ads 468x60px

Senin, 04 Maret 2013

SYUKUR

Setiap manusia punya kegemaran atau hoby sendiri-sendiri. Ada yang hobi makan, tidur, olahraga, menyanyi, menari, membaca, menulis, dan seabreg hobi yang satu dengan lainnya bisa berbeda.
Dari kecil aku punya hobi sederhana, "berburu" di alam bebas. Dengan tidak bermaksud menyombongkan diri, hobi berburuku bukan hanya "menembak" hewan. Tujuan utamaku hanya refresing, bermanja ria di alam bebas tuk ngilangin suntuk. Makanya jangan berharap aku pulang berburu dengan membawa hasil buruan. Jujur aku gak butuh lauk dengan cara menembak. Tapi dengan menyandang senapan di alam bebas, baik itu hutan, sawah, kebun maupun sungai, maka aku merasa bebas sebebas bebasnya. gak ada beban pikiran yang ngendon di otak.
Tapi dah beberapa waktu ni hujan sering turun, jadi kegiatan berburuku sementara waktu dihentikan. Otomatis senapan hanya tergantung dengan manis di cantelan. Jujur staminaku kurang mendukung kalo harus berbasah ria dengan air hujan. Maklum umurku dah kepala 4, jadi stamina dah menurun dibanding saat aku masih muda dulu. Saat masih muda dulu, aku gak pernah yang namanya masuk angin walau seharian bergelut dengan air hujan. Tapi sekarang gampang masuk angin, kehujanan sedikit ae kepala terasa sakit dan perut kembung.
Oh iya, beberapa hewan buruan yang pernah menjadi korbanku diantaranya burung, tupai, ular, tikus dan musang. kalau burung sich bisa dimakan, tapi kalau lainnya hanya dibuang saja. Jujur ada kepuasan kalo menembak tepat sasaran.
Tapi ada alasan yang lebih mendasar kenapa aku sudah mulai mengurangi kegiatan berburuku. Kalau gak salah aku pernah membaca dalam sebuah ayat yang menerangkan bahwa burungpun berdzikir. Jujur hati jadi miris bila teringat dengan ayat tersebut. Ada rasa bersalah bila kebetulan burung yang sedang berdzikir tersebut aku tembak. Betapa berdosanya bila menembak burung yang sedang berdzikir.
Dari ayat tersebut kita harus bisa mengambil pelajaran, jika burung saja  berdzikir, kenapa kita sebagai mahluk yang paling mulia tidak melakukannya. Seharusnya kita harus lebih rajin berdzikir, karena sangat banyak anugerah yang telah Allah berikan pada kita. Coba renungkan betapa banyaknya Anugerah, rizki, dan nikmat yang telah kita terima atas ke maha pengasih dan pemurahNYA.
Lebih jauh aku pernah membaca dalam ayat yang lain tentang betapa kita harus mensyukuri atas semua yang telah Allah berikan pada kita. karena siapa mensyukuri hidup akan dikaruniai tambahan kebahagiaan melimpah. sebaliknya, yang menolak mengakui nikmat akan menuai penderitaan.
Nach sebagai mahluk yang diberi kelebihan akal dan pikiran, sudah seharusnya kita untuk selalu bersyukur akan nikmat yang telah Allah berikan pada kita.
Kalau dihitung-hitung waktu dalam setiap harinya, berapa waktu untuk bekerja, berapa waktu untuk tidur, berapa waktu untuk bersantai, berapa waktu untuk beribadah dan...........berapa waktu untuk bersyukur.
Sudahkah kita merasa banyak bersyukur..........?????? atau ...........kita sampai kalah sama burung.....????......atau kita sampai kalah dengan mahluk lain.......?????????
Tidak ada kata terlambat untuk memulai sebuah kebaikan. Mari, mulai sekarang, jadilah manusia yang pandai mensyukuri nikmatNya.

0 komentar:

Posting Komentar