Pages

Ads 468x60px

Jumat, 04 Oktober 2013

CEMBURU ITU SEPERTI KADAR EMAS



   Beberapa hari ini aku coba berdiam diri, menyepi, menjauh dari keramaian, tuk mencari “sesuatu”, inspirasi, ilham atau apalah namanya, yg penting “sesuatu” tersebut untuk mencari solusi dari permasalahan yg kadang mengganjal di hati, mengganggu pikiran, dan kadang mengusik ketenangan jiwa.
    Dalam kurun waktu tersebut, aku mendapat beberapa pengalaman kecil yang dapat aku pergunakan untuk menggapai “sesuatu” yg dimaksud.
    Yang pertama aku sempat curhat pada seorang teman. Dari curhat tersebut aku dapat ambil kesimpulan bahwa kebencian pada seseorang kadang dikarenakan faktor iri hati, sentimen, atau cemburu.  Kadang kedekatan kita dg seseorang akan membuat orang lain iri hati pada kita. Untuk menjauhkan kita, orang tersebut bisa pinjam tangan orang lain untuk menghancurkan keakraban tersebut dg seribu macam cara.
    Kedua, Orang yg kita anggap dekat  belum tentu 100% bisa menerima kita. Artinya orang tersebut belum tentu merasa senang dg kebahagiaan yg kita dapatkan.  Ini sering terjadi karena rasa iri hari akan sesuatu yg ada pada kita. Orang semacam ini lebih berbahaya krn dia bersifat munafik, berpura-pura baik di depan kita, tapi bisa menikam di belakang kita.
    Ke tiga, seorang sahabat lama muncul ketika aku sedang membutuhkan bantuan. Walaupun bantuan tersebut berupa teori untuk meningkatkan kesehatan, tapi itu sangat berarti. Bukan hanya faktor teorinya, tapi faktor perhatian dan kepedulian yg ditunjukkannya pada kita. Artinya walau terpisah jarak yg cukup jauh, dan lama tidak berjumpa, ternyata seorang sahabat masih bisa peduli pada kita. Hal ini bisa membuat kita lebih bersemangat.
    Ke empat, orang dekat ku sedang berusaha menjaga jarak. Kalau ini demi kebaikan bersama, tentu saja aku akan mendukung. Tapi kalau hanya cemburu karena aku sering berdiam diri, hal ini perlu aku luruskan, bahwa saat ini aku sudah enjoy dengan semua yg ada padaku. Karena aku sudah punya keluarga, punya kekasih, punya saudara, punya sahabat, punya teman dan punya rekan kerja yg solid. Jadi aku gak perlu”pecicilan” mencari “kekasaih baru”. TITIK, sekali lagi, TITIK  tanpa koma. Ini harga mati sehingga tidak bisa ditawar dan gak perlu diragukan lagi.
    Ke lima, aku bisa pahami tentang kecemburuan pada seseorang justru dari pengalaman sederhanaku. Ceritanya beberapa hari lalu aku mengantar ipar jual perhiasan. Ternyata, harga emas itu per gramnya tidak sama. Tinggi rendah harga emas sangat ditentukan kadar karatnya. Semakin tinggi kadar karatnya, maka semakin tinggi pula harga emas tersebut. Dari pengalaman sederhana tersebut aku bisa ambil kesimpilan bahwa semakin kita mencintai seseorang, maka cemburu yg mengiringinya juga semakin besar. Kalau kita mencintai dengan sederhana, maka cemburunyapun sederhana. Kalau kita mencintai dengan bisa-biasa saja, maka cemburunyapun juga biasa-biasa saja.Sebaliknya bila kita tidak mencintao orang tersebut, maka dapat dipastikan tidak ada cemburu yg tercipta sama sekali.
    Nach, dari hasil renungan  tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulan sbg berikut :
1.   1.    Saat ini aku sedang enjoy.
2.    2.   Saat ini aku baik-baik saja.
3.    3.   Saat ini aku sedang butuh ketenangan.
4.   4.   Saat ini aku sedang butuh perhatian    

0 komentar:

Posting Komentar