Tuk yang ke dua kalinya berobat ke klinik very, dengan berpegang pada nomor urut satu. itu artinya aku pasien pertama yang ditangani dokter praktek pada hari itu. Berharap yg periksa adalah dokter Very, tapi karena sesuatu hal maka dokter Very gak datang, maka dokter lainlah yang menanganiku. Harapan pertamaku adalah tensiku normal setelah lima hari konsumsi obat dari dokter, tapi harapanku belum terpenuhi pada hari itu karena tensiku sama persis seperti awal periksa dulu yaitu 170.
Sama persis saran kedua dokter itu, intinya aku harus bisa jaga pola makan dan juga harus bisa menenangkan pikiran.
Nyeri, nyeri sekali pahaku. Tapi nyeri pahaku masih mending dibanding nyeri
hati ini. Tak hendak menyalahkan keadaan, tak jua hendak menyalahkan
orang lain. Karena yang namanya sakit, entah itu sakit badan
atau sakit hati tentulah ada penyebabnya. Secara umum yang namanya sakit badan
tentunya berhubungan langsung dengan makanan, minuman, olahraga dan istirahat yang kurang teratur. Begitu juga
dengan yang namanya sakit hati. Scara umum sakit hati disebabkan oleh pikiran,
terutama pikiran yang bersifat negatif dan meracuni hati.
Penyebab sakitku pahaku, orang lain banyak yang tahu,
karena jelas dari faktor makanan. Ini
bisa dimaklumi karena memang aku hobi “makan”. Entah itu makan nasi atau hanya
sekedar cemilan biasa, plus minuman tentunya. Jadi tak heran bila teman-teman
memvonis sakitku pastilah dari faktor makanan yang tidak teratur. Kemungkinan
yang kedua tentunya dari faktor olahraga yang juga tidak teratur. Maklum hobi
olahragaku gebukin kok alias minton dan futsal yang notabene membutuhkan tenaga
dan stamina yang prima. Sementara umurku dah 47 tahun, tu artinya
tulang-tulangku sudah tidak sekuat dulu, begitu juga dengan otot-ototku yang
tak selentur seperti masa mudaku dulu. Plus keisenganku berpetualang di alam
bebas, entah itu mendaki gunung atau hanya sekedar berburu.
Tetapi untuk sakit hatiku
tidak banyak orang yang tahu kecuali diriku sendiri dan orang yang telah
menyakiti hatiku saja tentunya. Tetapi
sekali lagi aku gak akan menyalahkan pada keadaan dan tak hendak menyalahkan
orang lain. Aku hanya perlu sedikit
istirahat dan perlu waktu untuk menyembuhkan sakitku. Aku harus bisa mengambil
hikmah agar ke depan tidak mengalami hal seperti ini lagi.
Yang pertama aku harus mengetahui jenis makanan apa saja yang boleh dikonsumsi
dan makanan apa saja yang harus dihindari.
Yang ke dua aku harus memahami pribadi dan karakter manusia
seperti apa yg boleh aku percayai, dan manusia macam apa yang harus dihindari.
Kini aku perlu obat untuk penyembuhan sakitku. Kalo sakit
pahaku aku percayakan pada dokter umum tentunya. Dan untuk obat sakit hatiku,
aku perlu dokter special tentunya.
Semoga seiring kesembuhan sakit pahaku akan sembuh juga
sakit hatiku.
Tak hendak menyalah kan keadaan dan tak jua hendak
menyalahkan orang lain. Karena akulah yang salah memilih makanan, dan aku jua
yang telah salah menentukan pilihan..
Tak hendah menyalahkan keadaan atau orang
lain, karena akulah yang salah.
Tak hendah menyalahkan keadaan atau orang lain, karena
akulah yang salah.
Tak hendah menyalahkan keadaan atau orang lain, karena
akulah yang salah.
Tak hendah menyalahkan keadaan atau orang lain, karena
akulah yang salah.
Tak hendah menyalahkan keadaan atau orang lain, karena
akulah yang salah.
Tak hendah menyalahkan keadaan atau orang lain, karena
akulah yang salah.
0 komentar:
Posting Komentar