Pages

Ads 468x60px

Selasa, 25 Februari 2014

JAM MALAMKU

Tanpa aku sadari, ternyata aku mulai akrab dengan jam malam. Kalau dulu aku dah bobo' manis pada jam 8 atau jam 9, tapi beberapa malam ini ada banyak perubahan. Tidurku bukan hanya dimulai jam 11 atau 12, tetapi kadang baru jam dua atau jam tiga baru bisa tidur. Bahkan beberapa waktu lalu malah sampai subuh tidak bisa tidur.
Bisa dibayangkan, diri yang biasa bobo' gasik, harus bobo' malam menjelang dini hari. Bukan hanya ngantuk, tapi badan jadi loyo, stamina menurun, bahkan mempengaruhi hati dan pikiran.
Aku juga belum punya jurus jitu agar aku bisa seperti dulu, bobo manis sebelum jam 10, agar bangun tidur badan segar dan pikiran fresh.
Tapi beberapa malam ini harus berakrabria dengan yang namanya kehidupan malam. Beruntung aku hidup di pegunungan yang sepi dari hingar bingar kehidupan kota, jadi gak ada alasan bagiku tuk bergabung dalam kelompok yg suka menghabiskan malam di cafe2 atau tempat lain sejenisnya. Jauh dari hingar bingar musik dan minuman yang memabukkan. Sebaliknya aku lebih akrab dengan suara jangkrik dan kodok yang diselingi suara burung dibelakang rumah.
Sesekali keluar rumah menghirup udara segar, menatap gelapnya langit dibalik mendung yang menggantung. Atau sekedar memberi makan ikan di kolam depan rumah. Ada rasa damai saat memberi makan ikan-ikan itu, memandanginya berebutan sambil berkejaran, sehingga berkecepakan memuncratkan air ke udara.
Sempat terpikir, betapa mereka selalu hidup bersama, bermain bersama, berenang bersama. Walau terkadang saling berkejaran, berpencar satu dengan yang lain, tapi tak lama kemudian berkumpul kembali, bersatu kembali.
Kelihata bahagia dalam kebersamaan, tanpa beban tanpa dendam. damai, damai sekali. Tapi ikan beda jauh dengan manusia yang dibekali dengan akal pikiran, yang diberi rasa cinta dan cemburu. antara cinta dan cemburu itu ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi dan tidak terpisahkan. Maka benar teori ku dulu bahwa cemburu itu menunjukkan rasa cinta yang sebenarnya. Semakin besar cinta yg dirasa, smakin besar pula rasa cemburu yang menyertainya. Sebaliknya kalau tidak ada rasa cinta, ya bisa dipastikan tidak ada cemburu sama sekali.
Ups,......ini hanya coretanku sendiri, sbg pengisi waktu di jam malamku, daripada mlompong sperti apa....??????
jawabnya ajeg seperti bisa, SAPI OMPONG tentunya.

0 komentar:

Posting Komentar