Pages

Ads 468x60px

Jumat, 04 April 2014

ACARA HARI INI

Jarum pendek pada jam dinding yang nemplok ditembok mendekati angka tujuh ketika kulangkahkann kaki menuju gerobakku. Pelan namun pasti, pedal gas kuinjak. Dan gerobakpun berjalan melewati jalanan terjal yang membentang dihadapanku. Tujuan utama adalah ke Sarpras ambil laporan DAK yang harus ditandatangani PU. Namun sampai PU, ternyata harus ada surat pengantar dari DINDIK. Selain itu, Gambar dan RAB harus ditandatangani konsultan. Daripada mumet sendiri, Berkas laporan aku serahkan pada pak Adi tuk dimintakan tandatangan ke konsultan yg katanya berkantor di Tirto.
Sementara pak Adi meluncur ke Tirto, ku pacu gerobakku menuju rumah teman lamaku Casmito yang saat ini menjabat sbg kepala UPT DINDIKBUD Kajen. Ternyata di sana dah ada beberapa teman seperti kang darto dan mas podo. Selain itu juga sudah banyak tamu undangan yg lainnya. Baru masuk rumah beberapa menit, acara doa dimulai. Dilanjutkan makan pagi atau sarapan dengan nasi dan lauk yang sudah di doai. Sementara yg lain ambil nasi kuning atau bucu, aku ambil satu nasi bungkus. Sebungkus nasi yg aku ambil dimakan rame-rame antara aku, pak bara, dan mas podo. rame juga "rayahan'" makanan.
Selesai makan, komando di ambil alih oleh sohibul hajat, yaitu segera persiapan meluncur ke Pemalang tuk mengantar pengantin yang beberapa jam lalu baru melaksanakan akad nikah. Kali ini di Pemalang rencananya adalah "resepsi". Ada sekitar sepuluhmobil beriringan menuju tempat resepsi yang terletak di belakang pasar Pemalang.
Karena hari sudah siang, maka ibu-ibu langsung masuk tempat resepsi. sementara bapak-bapak langsung menuju masjid tuk melaksanakan sholat jum'at. Selesai sholat jum'at mestinya kembali ke tempat resepsi. Tapi aku pamitan tuk pulang karena ditelpon pak kyai tuk mengantar tilik anaknya di Ponpes gaden Wonopringgo. Jam menunjuk angka satu, makanya pedal gas kutekan dg kuat, sehingga tidak sampai dua jam gerobak dah nongkrong dg manis di garasi rumahku. Segera mandi dan sholat tuk kemudian menuju rumah sang Kyai yg ternyata dah menunggu cukup lama.
Ada anak dan istri pak kyai yang ikut. sehingga suasana dalam gerobak cukup ramai. Karena gak mau terlambat, maka pedal gas kembali kuinjak dg cukup keras, sehingga laju gerobak semakin cepat. Maka sebelum mahgrib sampailah kami di Lokasi ponpes. Setelah silaturahmi dan sholat mahgrib, gerobak kembali meluncur menuju desa tercinta.

0 komentar:

Posting Komentar