Bila rencana dan realita berbeda,kadang memang cukup
menyebalkan. Itu bagi kita yang tidak bisa memaknai arti “hikmah”. Berbeda bila
kita pandai mengambil hikmah dari segala sesuatu yang ada pada diri kita.
Contoh misal kegoblogan kita. Smalam dah buat jadwal tuk
kegiatan hari ini. Tapi ternyata apa yang tercantum dalam jadwal tidak sesuai
dg realita pada hari ini. Awalnya memang sesuai rencana, berangkat dari rumah
gasik tuk menghindari para hamba yang akan nebeng turun. Itu pas karena memang
gak ada satu temanpun yang ikut. Kedua masih sesuai dengan jadwal juga, yaitu
melihat anak-anak yang ikut festival dan lomba seni. Ada yang menari, menyanyi, mengayam, melukis,
menggambar seri, pidato dan yg lainnya di tempat yang berbeda. Sehingga saya
harus lelet seperti kitiran, dari DINDIK, gedung kesenian, gedung Pemuda, dan
UPT DINDIKBUD Kajen.
Secara gak sengaja di UPT Kajen ketemu teman lama yang akan menikahkan
putrinya. Jadinya besok Jum’at diminta tuk ikut acara “lamaran” di Taman,
Pemalang. Yach, kalo bisa sich besok pingin ikut partisipasi dalam acara
tersebut. Tapi agak bingung karena beberapa hari ini banyak kesibukan di luar
sekolah. Masalah jadi apa tidak itu urusan besok. Tergantung besok “krenteknya”
ati mau ke mana.
Yang tidak sesuai dengan jadwal adalah ketika tadi bersama
teman-teman mimik es cendol . Teman-teman hanya satu gelas, aku malah nambah
dua gelas. Beberapa saat setelah mimik es tersebut, tiba-tiba kepala terasa
ngliyeng, tengkuk terasa dingin. Itu artinya aku kurang sehat. Dengan demikian
maka acara berikutnya yang sudah tersusun jadi amburadul. Sehingga acara lomba belum selesai aku segera
cabut melarikan diri.
0 komentar:
Posting Komentar