Kamis, 27 September 2012
BULAN KITA, UPSS...copy paste
Ayat suci berkumandang di kejauhan menambah
syahdunya malam. Sementara di luar sana sang bulan tampak terang bersinar
dengan angkuhnya menerangi mayapada. Ku termangu dan kunikmati kesendirianku,
dua jagoanku dah terlelap dari tadi, mungkin saat ini mereka sedang merajut
mimpi. Tiba-tiba hp di sampingku bergetar, ku raih dan ada satu pesan baru yang
masuk. Ku buka dan ku baca, ternyata dari Ayah. “Bunda sedang apa? Ayah saat
ini sedang memandang bulan, jadi ingat sama bunda”. Jemariku menari menuliskan
jawaban. “Memangnya apa hubungannya bulan sama bunda, yah?”. Penasaran juga
kira-kira apa jawaban dari smsku. Tak berapa lama yang ku tunggupun datang,
sebuah pesan tercetak rapi dan mampu membuatku tersipu malu saat membacanya. “Kalau
bulan adanya di langit dan mampu menerangi gelapnya malam, sementara kalau
bunda ada bersemayam di hati dan selalu menerangi hati Ayah”. Gak biasanya Ayah
seromantis ini, mampu merangkai kata
yang mampu membuatku tersanjung dan hatiku bergetar. Gombal banget ... Jadi
kangen ... pengen Ayah selalu ada di sisi. Seandainya saja ... cepat-cepat ku
buang rasa sepi yang tiba-tiba hinggap dihatiku sebelum tetes-tetes air jatuh bergulir
di pipiku. Kembali ku pandangi bulan di langit dan berharap Ayah yang jauh di
sana memendang bulan yang sama, bulan kita berdua.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar